Rony Gunawan, nama yang kemudian menjadi ikon basket Indonesia, tidak lahir dari keluarga yang memiliki kegemaran khusus terhadap olahraga basket. Bahkan, Rony mengakui bahwa dia tidak pernah mempertimbangkan untuk menjadi seorang atlet sebelum masuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sebelum masa SMA, Rony tidak memiliki olahraga spesifik yang dia tekuni. Dia menghabiskan waktunya dengan berbagai kegiatan, kadang bermain sepak bola, kadang bulutangkis, yang sesekali juga dipengaruhi oleh ketertarikan ayahnya terhadap bulutangkis.
Namun, semuanya berubah ketika Rony jatuh cinta pada olahraga basket. Dia pertama kali terpanggil untuk bermain basket saat diundang oleh teman-temannya di acara class meeting. Tanpa ragu, Rony bergabung dengan tim basket di sekolahnya dan mulai memainkan olahraga yang kemudian membawa namanya ke puncak.
Ketertarikan Rony terhadap basket kemudian didukung penuh oleh ayahnya. Ayahnya bahkan membuatkan ring basket yang sesungguhnya di depan rumah mereka, serta sebuah lapangan. Semangat dan dukungan keluarga inilah yang menjadi fondasi bagi Rony untuk mulai mengejar mimpinya dalam olahraga basket.
Dengan semangat yang berkobar-kobar, Rony mulai melatih dirinya sendiri di depan rumah, berlatih nembak-nembak sendiri setiap sore, dan juga bermain bersama teman-temannya. Dia juga belajar banyak dari menonton pertandingan NBA, terutama di masa kejayaan Michael Jordan. Rony mengulang-ulang gerakan dan teknik yang dilihatnya di televisi saat latihan di lapangan depan rumahnya.
Ketika masuk SMA, Rony menjadi anggota klub basket di kota kelahirannya, Abadi Samarinda. Di klub tersebut, Rony semakin mengasah kemampuannya hingga berhasil masuk ke tim yang berkompetisi dalam kejuaraan antarklub.
Perjalanan karier Rony semakin meningkat seiring dengan kesuksesannya dalam berbagai kejuaraan. Dia berpartisipasi dalam kejuaraan antardaerah, Popwil, hingga Pra PON. Meskipun dari sekolah katolik, Rony menjadi satu-satunya perwakilan dari sekolahnya dalam ajang tersebut.
Prestasi demi prestasi yang diraihnya membawa Rony semakin dekat dengan impian masa kecilnya. Namun, Rony sadar bahwa perjalanan menuju puncak tidaklah mudah. Dia harus bekerja keras dan tunduk pada petunjuk pelatih untuk terus berkembang.
Setelah lulus SMA, Rony melanjutkan pendidikannya di Surabaya dan bergabung dengan klub basket CLS. Di sana, dia menjalani berbagai ujian dan tantangan yang membentuknya menjadi pemain yang lebih baik. Dengan tekad yang kuat, Rony terus berjuang untuk membuktikan kemampuannya, meskipun terkadang dia mengalami kesulitan dan kekecewaan.
Salah satu momen yang menjadi titik balik dalam karier Rony adalah ketika dia dipilih untuk bermain dalam suatu pertandingan bukan karena keinginan pelatih, tetapi karena permintaan manajer. Meskipun awalnya merasa kesal dan kecewa, momen itu kemudian menjadi pendorong bagi Rony untuk membuktikan bahwa dia pantas mendapatkan tempatnya di tim.
Kisah perjalanan karier Rony Gunawan adalah cerminan dari dedikasi, semangat, dan tekad yang kuat untuk meraih impian. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Rony terus berusaha dan akhirnya mencapai puncak kesuksesan dalam dunia basket.